Menyibak Kekejian Geng Teroris Irgun Dan Stern

Senin, 27 Desember 2010
Logo Irgun
Rakyat Palestina seakan tak pernah berhenti menjadi sasaran serangan dari militer Israel yang didukung kendaraan lapis baja dan pesawat tempur canggih. Alasan kuno para pemimpin garis keras Israel adalah menumpas basis-basis "teroris" pelaku penyerangan terhadap warga dan militer Israel.
Para pejuang Palestina yang dicari. Tapi anak-anak, wanita, orang tua, dan masyarakat sipil yang menjadi korban. Israel tak pernah peduli. Yang penting mereka ingin menunjukan kepada rakyat Israel, bahwa militer telah bekerja keras memberikan perlindungan.
Mereka sudah terbiasa membual dan menjual omong kosong untuk mengelabui dunia internasional, agar tidak memperhatikan kekejaman mereka.
Apalagi teror terhadap warga sipil, sudah mentradisi di kalangan militer Israel. Bahkan sudah disahkan oleh pemerintah dan negaranya. Arafat Hijazi, penulis buku Zionist Terorism, Targeting The UN and The International Resolution (Darus Sabah, Jordan, 1987), mengungkapkan, perbuatan teror Israel terhadap bangsa lain (dalam hal ini Palestina) memang didukung oleh pemerintah, negara dan juga kitab suci mereka.
Seraya mengutip kalimat-kalimat Perjanjian Lama  yang mengandung indikasi merestui setiap tindakan teror Israel (hal.11-13), Arafat Hijazi juga mengutup pendapat filosof Jerman, Bruno Bior dari bukunya Jewish Meannes (1843) yang menyatakan, bangsa Yahudi (pemilik negara Israel) adalah bangsa yang tidak memiliki perikemanusiaan! (hal.16)
Tradisi teror Israel sudah dipraktekan sejak pecah perang pertama Arab - Yahudi, menyusul proklamasi Negara Israel 14 Mei 1948. Perang yang disebut melanggar hukum internasional, karena diwarnai kekejaman dan keganasan militan-militan Yahudi terhadap penduduk sipil Arab, mengundang protes para pejuang kemanusiaan.
Dewan keamanan PBB segera mengirim Count Folke Bernadotte, ketua Palang Merah Swedia, mengumpulkan fakta-fakta dilapangan. Baru beberapa bulan bertugas, 16 September 1948 Bernadotte ditembak oleh sekelompok teroris Yahudi. Kelompok Irgun yang beranggotakan antara lain Menachem Begin dan Ariel Sharon, diduga keras sebagai pelaku utama. Kemungkinan juga didukung geng teroris Stern, yang tak kalah sadis.
Baik Irgun maupun Stern, merupakan kelompok bersenjata Yahudi yang paling bertanggung jawab atas teror pemusnahan pemukiman Arab sebelum, selama dan sesudah perang 1948 berkecamuk. Yang terkenal karena korbannya paling banyak dan cara pembantaian yang sangat keji, adalah peristiwa Deir Yasin, 9 April 1948. Sebuah desa dimusnahkan, dan seluruh penduduknya dihabisi. Menurut Nawaf Hail Takuri, penulis buku Al Amaliyatul Istisyhadiyah Fil Mizanil Fuqaha (1997), petugas Palang Merah Internasional yang melakukan insvestigasi pada peristiwa Deir Yasin, menemukan ratusan mayat wanita anak-anak dan orang tua, bergeletakan, dengan tubuh tak berbentuk lagi akibat sayatan senjata tajam dan tembakan peluru. Petugas itu coba menghitung jumlah mayat yang ditemukan, dan jatuh pingsan ketika baru sampai pada hitungan 250 ! Padahal masih banyak tumpukan mayat yang belum diteliti satu persatu.

Ariel Sharon
Barukh Goldstein
Ben Gurion
Menachem Begin
Pembantaian Deir Yasin menjadi tragedi menakutkan bagi bangsa Palestina. Sehingga mereka memilih mengungsi jauh-jauh, sebelum teroris Irgun dan Stern datang. Pengungsi Palestina yang takut di "Deir Yasin" kan, pada tahun 1949 mencapai 940.000. Mereka terpuruk di perbatasan Jordania, Lebanon, Mesir dan Syria.
Irgun dan Stern memang terkenal sebagai kelompok teroris bersenjata. Mereka bukan saja garang dan ganas terhadap bangsa Arab. Tapi juga terhadap bangsa Yahudi sendiri. Terutama yang ada di luar negeri, dan tidak mau bermigrasi ke Israel. Seperti terjadi pada komunitas Yahudi Irak. Mereka sudah merasa menyatu dengan masyarakat Irak. Tak punya keinginan pindak kemanapun juga. Termasuk Israel yang baru didirikan.




Tragedi Deir Yasin

Seorang pemuda zionis Yahudi, Mordachai ben Furat, mengambil inisiatif mengintimidasi. Dibantu penuh oleh Ben Gurion, pentolan Stern, Mordachai ben Furat meledakan Sinagoge (tempat ibadah) kaum yahudi Irak, dengan bom berkekuatan tinggi. Kemudian melakukan kampanye, bahwa pelaku peledakan adalah orang-orang Irak anti Yahudi. Akibatnya Yahudi Irak bermigrasi ke Israel, dan kepada mereka ditanamkan rasa antipati Arab yang luar biasa.
Ben Gurion kelak menjadi PM Israel pertama. Sedangkan Mordachai ben Furat menjadi Menteri Keuangan pada pemerintahan Mencahem Begin, tahun 1970-an, dan tahun 1981 menjadi anggota Knesset (Parlemen) mewakili sebuah partai ultra kanan yang anti perdamaian.
Sebelum dihapuskan, Irgun dan Stern sempat berseteru dengan angkatan bersenjata  resmi Israel pada masa perang 1948, seperti Palmah (Pasukan Elit), Hish (Pasukan Reguler), dan Mishmar (Pengawal Negara). Ketiga angkatan ini merupakan pecahan dari Haganah, pasukan beladiri Israel yang berpengalaman dalam Perang Dunia I (1914-1918), dan Perang Dunia II (1939-1945).
Dibawah pimpinan Panglima Jendral Jacob Dori dan Kastaf Kolonel Yigal Yadin, AB Israel berhasil menjinakan Irgun dan Stern. Secara organisatoris kedua kelompok teroris ini langsung bubar. Namun secara idiologis , mereka masih terus mewariskan parktek terorisme kepada generasi muda Yahudi, mulai dari sekolah-sekolah, hingga kibutz (Komunitas pertanian yang menjadi  tulang punggung ekonomi dan sumber daya manusia Israel masa kini dan masa depan).
Maka dapat dimengerti, jika pembunuhan, pengusiran, pembungihangusan dan tindakan kekejaman lainnya dari Irael kepada Palestina nyaris tak pernah berhenti. Setiap tahun selalu terjadi. Bukan hanya sekali. Tetapi beberapa kali. Dengan tingkat kekerasan dan korban tidak kalah oleh Deir Yasin.
Misalnya saja, pembantaian-pembantaian: Syarfat (7 Februari 1951), Iedul Milad (6 Januari 1952), Qibya (14 Oktober 1953), Gaza (28 Februari 1955), Tabariya (11 Desember 1955), Gharnul (13 September 1956), Hausan (25 September 1956), Kalkiliya (10 Oktober 1956), Kafr Qasim (28 Oktober 1956).
Daftar kekejaman diwarnai pembantaian oleh Israel, akan semakin panjang jika dirunut hingga saat-saat paling mutakhir. Yang paling terkenal, dan menyeramkan bagi manusia beradab, adalah pembunuhan 1.200 warga sipil Palestina di kamp pengungsi Shabra dan Syatila, Lebanon Selatan, 17 September 1982. Kekejaman dan kebengisan yang berlipat ganda dari pada pembantaian warga sipil di Tel Za'tar dan Karnatina, 10 Agustus 1976, yang juga dilakukan dengan dalih menyerang sarang gerilyawan Palestina.
Dalih yang terus dilakukan hingga sekarang. Termasuk ketika pasukan atau perorangan militer Israel menembaki anak-anak Palestina di Uyun Qarah, 20 April 1990. Seratusan anak-anak sedang bermain dan menggembalakan ternak, tewas dengan tubuh bolong-bolong kena peluru jarak dekat. Atau ketika Barukh Goldstein, Mayor AD Israel menembaki jamaah shalat subuh di Masjid al Khalil Hebron, 25 Februari 1994.
Reaksi dari para pejuang Palestina, baik berupa serang roket, istisyhadiah (ledakan bom jihad), malah dianggap aksi teror. Media internasional yang mayoritasdikuasai lobby Uahudi, berhasil membentuk opini "centang perenang".
Teror Israel terhadap Palestina, sejak masa imigrasi tahun 1917 dan meningkat pada masa  proklamasi 1948, hingga sekarang, dianggap tindakan bela diri. Masyarakat Yahudi yang merampas tanah Palestina merasa terus-terusan terancam keamanan harta dan jiwanya. Mereka terkena sindrom traumatik dan parnoia amat parah.
Sehingga mereka berani membayar tambahan pajak untuk meningkatkan jumlah dan mutu angkatan bersenjata serat intel-intel mereka. Semahal apapun biaya yang harus ditanggung, tidak masalah. Yang penting, bayangan gangguan Palestina lenyap.
Sedangkan Palestina yang mencoba bangkit melawan kezaliman, menata harkat dan martabat selaku manusia merdeka di atas tanah air kepunyaan mereka yang sah, selalu dipojokan. Jangankan ledakan bom, letupan senjata, detak ranting patah saja selalu dianggap perlawanan bersenjata. Sehingga tentara Israel meras tak perlu malu lagi mengeluarkan roket dan rudal untuk menangkis lemparan batu anak-anak intifada Palestina.
Kapan keadaan ganjil seperti ini akan berhenti? Tergantung sikap Israel dan antek-anteknya. Terutama Amerika dan Inggris. Selama AS dan Inggir menerapkan standar ganda di Timur Tengah (menyanjung Israel dan meninjak Palestina) keadaan semerawut masih akan terus berlangsung. Selama AS dan INggris mendiamkan perilaku Israel yang jelas-jelas melanggar norma-norma hukum internasional, melanggar teritorial kedaulatan Palestina, kekacauan tak akan pernah berhenti.
Atau mungkin, Israel beserta dua kacung setianya AS dan Inggris, menunggu hukum lain berlaku atas mereka. Yaitu hukum Allah SWT yang telah menetapkan kehancuran Israel setelah mereka melakukan kerusakan dimuka bumi, dua kali.
Syekh As'ad Bayudh at Tamimi, Imam masjid Al-Aqsa sebelum perang 1967, penulis buku Zawaal Isra ail Khatmiyah Qur'aniyah (Kehancuran Israel menurut Al Quran), menyatakan, kehancuran Israel setelah melakukan kerusakan yang kedua kali terdapat dalam Quran, Surat Al Israa' ayat 4 dan 5.
"Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan dimuka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar" [QS. Al Israa' : 4]
"Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela dikampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana" [QS. Al Israa' : 5]
"Banyak para penafsir menganggap, Israel sudah dihancurkan akibat melakukan dua kali kerusakan pada zaman dulu. Yaitu oleh Nebukadnezar tahun 500 SM, dan oleh Titus tahun 70 M. Tapi itu berlangsung sebelum datang Nabi Muhammad membawa ajaran Quran. Maka dua kali perbuatan merusak harus pada masa berlakunya hukum Quran. Yaitu sekarang. Kaum Yahudi sudah melakukan kerusakan pertama pada zaman Rasulullah SAW, ketika mereka menghianati perjanjian damai di Khaibar. Sehingga, mereka diusir  habis dari sana. Krusakan kedua berupa kejahatan-kejahatan Yahudi dimasa sekarang, sejak mereka merampas bumi Palestina berikut segala dampak negatifnya yang terasa oleh seluruh umat dan dunia Islam."
Senada dengan Syekh As'ad Bayudh at Tamimi, seorang cendikiawan Palestina lainnya, Dr. Basam Nahad Jarrar, mengupas makna ayat 4 dan 5 surat Al Israa' yang dilengkapi tinjauan matematis. Setelah mengajukan berbagai argumentasi, dilengkapi referensi tentang akhbarul ayyamuts tsaniyah yang merupakan indikasi perbuatan Yahudi merusak kedua kali, dalam bukunya yang berjudul  Zawal Israil (1998), Basam Jarrar berkesimpulan: Kehancuran Israel akan terjadi tahun 2022.
Sinyalemen kedua ilmuwan tersebut, mungkin benar, mungkin salah. Tapi yang jelas, hukum Allah SWT tidak akan lepas dari siapapun yang berbuat kerusakan di muka bumi. Termasuk Yahudi, yang mengaku sebagai umat pilihan Tuhan.

38 komentar:

Teras Info mengatakan...

kejam sekali ya....tak berprikemanusiaan......memang rupanya saja mungkin mereka itu manusia, tapi sifatnya iblis.....

Terimakasih banyak atas infonya..

O ya Kawan, ijin tukeran link,..
link Kawan sudah mejeng diblog saya...
Link baliknya ya Kawan...he..he..

la tahzan mengatakan...

wow.. Kejam bener manusia-manusia itu
Apakah mereka merasa lebih tinggi derajatnya dibanding manusia2 lain?
Oh, Tuhan! Celakalah..

Jana Virananda mengatakan...

Waduh kenapa bisa ada orang sekejam itu ..

aan mengatakan...

kejam banget yah manusia2 itu.

Anisayu mengatakan...

Hatinya di tarok di mana ya ko jahat n kuejamnya luar biasa hixxxx kasihan yg jd korban,,,, sedih dan iba sekali lht mayat2 tak berdosa...
Info sahabat bagus ,,,,,

sibutiz mengatakan...

mereka memnag biadab sekali.
tunggu saja pembalasan dan kehancuran kalian....
makasih kang.

Asis Sugianto mengatakan...

beber-bener kejam,,, gak punya hati nurani,,,

van mengatakan...

membunuh 12.000 warga sipil.. oh kejamnya..

syahida mengatakan...

Masih mempunyai latar belakang zionis .. pasti kejam ... mereka ibarat binatang yang tak punya akal pikiran .. hanya nafsu makan dan minum ..

neng rara mengatakan...

assalamualaikum..
sangat kejam. bukan manusia lagi jika sudah berperilaku seperti itu.
salam

TUKANG CoLoNG mengatakan...

mere itu berperikesetanan!

ehm kommunika mengatakan...

Waduh,...parah yaa..masih ada saja manusia macam begitu...

Chandra mengatakan...

paraah sekali nih , hampir sama dengan hitler yg dari jerman ,
gak sesuai dengan pri kemanusian dan pri keadilan...

andinoeg mengatakan...

benar-benar keji mereka

Ajeng Sari Rahayu mengatakan...

Sungguh negara yang kejam ! Dulu, pas masih SMA pernah nobar di kelas, video kekejaman yang dilakukan Israel ke Palestina mas. Ngeri lihatnya, ingin membantu tapi ap?! Hanya do'a yang bisa. Bahkan ketika teman-teman saya menyarankan untuk tidak memakai beberapa produk kecantikan yang "katanya" hasil penjualan produk tersebut aliran dananya untuk Israel tapi apa?! Saya hanya bisa diam. Saat teman menyarankan untuk pindah ke milatfacebook, saya pun diam.


Ya Allah, walaupun hanya sekedar do'a. Semoga semua warga negara Palestina diberikan kehidupan yang sejahtera dan makmur yang merata. Amin

rodes mengatakan...

sangta mengerikan mas.... salam kenal... mw tukar link gak?

Goyang Karawang mengatakan...

wah mengerikan euy.. bener2 sadis bin keji

Ilmu komputer pemula mengatakan...

Artikel yang sangat berbobot, salut

Hellen mengatakan...

Semoga saja semua orang cepat menyadari siapa dirinya di hadapan Yang Maha Kuasa......semoga kedamaian bisa tetap ada di hati semua insan....

Terimakasih artikelnya bos

yansen mengatakan...

Semoga ALLAH Mengampuni dosa-dosa mereka

only ngoook mengatakan...

Semoga apa yang di lakukan Orang itu, Di berikan ke ampunan di Akhrat Sana..!

WS mengatakan...

Sepertinya tidak ada yang berani mengusik campur tangan US dalam kasus ini??? Bahkan sampai hari ini.

Rchymera mengatakan...

Sungguh kejam dam tidak berperi kemanusiaan,sepertinya perang dunia ke-II akan berlanjut nich kalau terus menerus seperti ini...:-(

Merliza mengatakan...

baru denger nama itu mas saya :(

van mengatakan...

hadir kembali broo.. lanjutkan kreasi..

asfa blog mengatakan...

info yang bagus bos ilike it

Bloger Modif mengatakan...

salam persahabatan
ngeri juga ya membacanya

Penghuni 60 mengatakan...

serem bgt...!!
BNR2 KEJAM!!!

r10 mengatakan...

teroris Yahudi lebih kejam dari teroris nazi

TUKANG CoLoNG mengatakan...

semoga negara kita aman2 aja ya..:)

ehmcom mengatakan...

Awas bahaya laten teroris....waspadalah....

sibutiz mengatakan...

belum ada yang baru ya ka....???
apap kabar nich ka...??

Anonim mengatakan...

kunjungan perdana gan, oh yach linknya sudah saya pasang. link back yach gan

MUX SPARROW mengatakan...

sungguh miris berhadapan dengan kenyataan ini.. ;_((((

tapi janji Allah pasti ditepati...generasi muslim akhir zaman akan melakukan tindakan balas atas genosida ini.. mungkin bukan kita, tapi pasti anak-cucu kita..maka, mari siapkan generasi penerus kita sebagai pemegang teguh Quran-hadis dengan tauhid yang benar.

Sura 27 - Al-Naml (MAKKA) : Verse 50
Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar [pula], sedang mereka tidak menyadari.

Zona Indonesia mengatakan...

Sungguh sangat kejam dan seharusnya hal seperti sudah termasuk kategori genocide di PBB.. dan hukumannya :) Peace

hendri mengatakan...

ini sungguh kejam
dan sangat di laknat oleh islam
kunjungi jg bahan bacaan saya :
jurnal ekonomi andalas

Obat Demam Tinggi mengatakan...

Terimakasih banyak nih gan atas informasinya sangat bermanfaat sekali

Bk8 mengatakan...

Makasih infonya om Sukes terus menerus dan sehat slalu ya

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Kritik dan Saran sangat berharga bagi saya untuk membangun Blog ini lebih baik, Silahkan isi komentar Anda di bawah ini..